pada suatu hari si saya pun kembali bertanya
terkadang otak saya bertanya mengenai setiap cobaan yang sering datang ke saya secara tak di duga dan berbeda dengan yang orang lain alami di waktu lalunya. kemudian si saya mencoba menjawab dalam hati (yah dalam hati saja bisanya si saya ini) dengan melihat seberapa besar ilmu dan pengetahuannya bahwa saya yakin Tuhan memang memberi cobaan kepada umatnya dengan tidak melebihi apa yang umatnya mampu lakukan untuk bertahan hidup dan hanya si saya yang mampu melewati ini semua, bukan kamu, dia atau siapapun mahluk berotak di dunia ini.
kenapa bukan orang lain mendapatkan cobaan yang sama?
saya berpikir bahwa jika cobaan yang sama datang ke orang lain, mungkin orang itu tidak mampu untuk melewatinya. alhasil dia mungkin akan mengumpat, caci maki, stres bahkan mungkin gila jika kapasitas otak dan fluktuatif emosinya tidak terjaga baik. semua ini tentunya untuk membuat si saya menjadi lebih bersemangat, berpengalaman dan dapat mengambil hikmahnya untuk menjadi lebih baik lagi di masa datang.
-Luqmanul Karomah-
Kamis, 11 Maret 2010
si saya bertanya lalu menjawab
Posted by Luqmanul Karomah at 22.13 0 comments
Senin, 28 September 2009
Fenomena Distro di Jogja
"Distributor Outlet" atau yang lebih kita kenal dengan istilah distro, tentunya sudah tidak asing di telinga. Kemunculan distro bagai jamur di musim hujan. Terutama di Jogja hampir setiap sudut
ditemukan usaha sejenis ini. Bagi para pemilik modal, usaha tersebut dinilai cukup menjanjikan. Sebab dengan modal yang relatif tidak terlalu besar, dalam hitungan bulan saja modal awal sudah kembali. Selain itu barang-barang yang dijual sangat beragam sehingga kalangan anak muda sebagai target pemasaran utama, akan dimanjakan dengan berbagai ragam alternatif kebutuhan mereka.
Keberadaan distro membawa angin segar bagi sebagian kalangan, khususnya para mahasiswa. Distro akan membuka lapangan kerja baru dan secara otomatis pula menyerap tenaga kerja partime yang kebanyakan masih duduk di bangku perguruan tinggi. Di samping rutinitas tetap berjalan, para mahasiswa yang bekerja di distro juga akan memperoleh uang jajan tambahan setiap bulannya. Oleh karena itu, tidak heran jika banyak mahasiswa yang melirik posisi partimer di distro.
Meskipun selama ini keberadaan distro dirasa cukup bermanfaat (secara finansial) bagi pihak-pihak yang terkait, namun bila dicermati lebih jauh fenomena distro membawa dampak negatif yang signifikan terhadap perubahan pola prilaku masyarakat. Anak-anak muda cenderung melupakan atribut kebudayaan lokal, mereka lebih percaya diri dan bangga ketika memakai produk-produk berlabel “distro”. Entah dengan alasan takut dibilang kuno atau tidak gaul, mereka rela merogoh kocek untuk menampilkan kesan glamor dan trendi dalam eksistensi pergaulan sehari-hari. Sudah jelas bahwa lama-kelamaan kebiasaan ini akan membuat mereka menjadi konsumtif, dan akhirnya berujung pada kehidupan yang hedonis dimana doktrin kenikmatan (pleasure) merupakan orientasi utama.
Untuk membangun sebuah bangsa dibutuhkan generasi muda yang tangguh dan berkualitas, tidak hanya sekadar penampilan luar yang modis dan menarik. Akan lebih bijaksana jika pandangan negatif tentang fenomena distro ini dapat menjadi titik awal perubahan diri yang tidak hanya dari kullit luarnya saja. Merebaknyua usaha distro di Jogja akan membawa dampak positif atau negatif berpulang pada diri kita sendiri sebagai individu untuk menyikapinya.
Posted by Luqmanul Karomah at 19.32 0 comments
Labels: ungkapan komunikasi ku
Rabu, 21 Januari 2009
Social Network (Sekedar trend atau ikut-ikutan??)
Awalnya sih yang sempat menjadi fenomena sampai diberitakan hingga lebih dari satu minggu yaitu
. Selang beberapa bulan kemudian social network ini ada juga versi Indonesia-nya, yaitu Temanster (ga gaul banget lah bahasanya, ikut-ikutan). Mungkin dirasa oleh pebisnis Indonesia bahwa bisnis social network cukup menjanjikan ya? Tapi nyatanya, orang tetep aja masih doyan Friendster.Nah sejak Mr. Barack Obama The USA President ini berkampanye malalui salah satu media social network, yaitu
, mulailah berkembang yang namanya Facebook. Sampai akhirnya tibalah dia mulai digemari oleh kalangan remaja hingga usia paruh baya di Indonesia. Bisa dibilang sejak pertengahan tahun 2008, Facebook mulai digemari. Berbondong-bondong orang mulai bikin akun di Facebook dan mempromosikan akunnya.Anda punya akun di Friendster dan Facebook? Kalo iya, saya juga punya di Friendster dan Facebook. Jujur, awalnya saya malah mendaftarkan email saya di Facebook, tapi karena trend pada saat itu (sekitar tahun 2006) banyak sekali yang mengajak saya untuk mendaftar si situs pertemanan Friendster. Lalu mendaftarlah saya dan mulai lupa dengan akun Facebook saya. Saya sempat tidak menyukai yang namanya situs pertemanan (social network) ini, lalu setahun terakhir saya mulai gemar dengan situs ini. Karena saya berfikir bahwa ini hanya akan mengumbar fiksi, membuka privasi, kebohongan dan memberikan pendidikan yang kurang baik bagi generasi muda yang bisa saja membuat si penggemarnya terlena, berkhayal, bermimpi dan lupa akan realitas hidupnya. Tapi pada akhirnya saya juga terjun ke dunia pertemanan maya ini.
Banyak sekali friendlist di akun Friendster saya yang posting buletin dengan subject: “add FB gw ya....bla...bla...bla......” ato “ini FB loh, add aku yach....bla....bla.....bla......” yang intinya bagiku adalah meminta kita sebagai temannya agar memasukkan dia menjadi friendlist kita di akun Facebook kita juga dan pamer bisa ikutan trend masa kini. Yah ini mah sama aja. Friendlist di Facebook, juga ntar kebanyakan dari Friendster juga. Cuman pindah ruang pertemanan aja. Malahan ada juga yang berlomba-lomba mencari teman hingga lebih dari 1000 cuman untuk pamer dan merasa bahwa dirinya terkenal. Ya itu boleh dan sah koq.. Bagiku orang yang seperti itu hanya Bull Shit alias mencari “wah” saja.
Dari semua ini saya lebih tertarik pada fasilitas chating, entah dengan software apa saja. Karena ini memungkinkan kita untuk langsung berkomunikasi dengan lawan main kita. Apalagi yang ada fasilitas voice, dan confrence-nya.
Sekali lagi, ini hanya sekedar wacana yang masih perlu dikupas lebih dalam tentang situs pertemanan ini. Dan ini hanya melalui kacamata seorang jelata.
Bagaimana dengan kamu??? Katakan pada saya jika anda merasa tidak sepakat dengan saya.
..::Luqmanul Karomah::..
Posted by Luqmanul Karomah at 10.20 3 comments
Labels: ungkapan komunikasi ku
